Senin, 15 November 2021

Akhir Tahun, Perhutani Mantingan Lakukan Studi Dampak Sosial

 


 

MANTINGAN - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan lakukan kegiatan Studi Dampak Sosial (SDS) di 10 desa yang tersebar di 4 kecamatan Gunem, Sumber, Pamotan dan Bulu di akhir tahun 2021. Kegiatan yang dimulai dari awal Bulan Nopember selesai pertengahan bulan Nopember 2021 atau berakhir Senin (15/11/2021)

 

Administratur KPH Mantingan Marsaid Melalui Kepala Sub Seksi Kelola  Sosial Ismartoyo menyampaikan bahwa dasar-dasar Studi Dampak Sosial meliputi definisi, tujuan, fungsi,  langkah-langkah  melakukan SDS dan 5 aset Sustainable Livelihood System.

 

"Yang meliputi  Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber daya Alam (SDA), Sumber Daya Sosial (SDS), Infrastruktur, dan Sumber Daya Ekonomi (SDE),” Jelas Ismartoyo.

 

Lanjut dia, Keguanaan dan manfaat SDS dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) untuk kepentingan bagi seluruh Stakeholder (mulai dari Perusahaan, masyarakat, pemerintah, LSM, perguruan tinggi/peneliti dan kelompok rentan).

 

"SDS sebagai alat melakukan mitigasi resiko-resiko pengelolaan SDA Posisi kelompok rentan (perempuan,anak, remaja, difable, lansia dalam rangka pengelolaan SDA. Sedangakan tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan manusia dan biofisik yang lebih sustainable dan equatable (lestari dan berkeadilan),” Papar Ismartoyo.

 

Adapun untuk tahun 2021 ini ada 10 desa yang kami lakukan mulai dari desa Pelemsari dan Logung masuk kec. Sumber, Grawan,lambangan Kulon masuk desa Bulu, Bangunrejo,Gambiran Pamotan masuk kecamatan Pamotan serta desa Dowan dan Pasucen masuk desa Gunem.

 

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh KSS Kelola Sosial bersama jajaran kelsos dan komonikasi Perusahaan serta dengan LSM aliansi Tajam dan juga LSM Kalal.

 

Kepala desa Sukorejo Iris Gunartini menyampaikan apresiasi dan sangat mendukung dengan adanya SDS yang dilakukan di desa Sukorejo.

 

"Dengan demikian potensi yang ada di desa kami bisa mendapatkan perhatian lewat kegiatan SDS yang mencakup mulai dari kesehatan,jumlah penduduk,potensi wisata semua akan tergali," ungkap Kades Sukorejo.

 

Kami akan membantu melayani mempersiapkan data yang diperlukan dalam  SDS yang akan melakukan tugas di desa Sukorejo. Kebetulan wilayah kami, yang mempunyai 5 pedukuhan 2 diantaranya banyak berinteraksi dengan kawasan hutan negara yang dikelola oleh Perhutani Mantingan. “ terang Iris Gunartini.

 

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalal pendamping Perhutani Isnina Sa’diyah menyampaikan bahwa untuk SDS tahun 2021  meliputi desa-desa yang punya pangkuan hutan serta desa sekitar kawasan hutan untuk memberikan tanggapan, ulasan serta memberikan bantuan kepada masyarakat tentang potensi desanya dalam ikut membangun hutan gar tetap lestari. (LLS/Red).

Share:

1 komentar:

Latest

Sate Blora Juga Disuguhkan di 'Mangkunegaran Makan-Makan' Solo

  𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Kuliner khas Blora, utamanya sate ayam dan kambing ikut tampil di  “Mangkunegaran Makan-Makan”,  yang digelar sel...

Total Pageviews

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

Health

SELANJUTNYA »

Lensanow hanyalah rangkaian teks tersusun dengan huruf masakini, hingga jadi terbaik penyusun huruf sedunia.