Kedatangan Direktur Utama Wahyu Kuncono didampingi Sekretaris Perusahaan Kepala Divisi Regional Jawa Tengah Dr Budi Widodo beserta jarananranya, dan juga Administratur se Blora raya.
Administratur KPH Mantingan Marsaid menyampaikan untuk tanaman Gamal atau clereside di KPH Mantingan sudah siap sebagai penyuplai bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan. untuk luas tanaman clereside di KPH Mantingan tahun 2019 luas tanaman gamal 1.814 hektar untuk tahun 2020 375 hektar dan tahun 2021 mencapai 311,98 hektar,”terang Marsaid.
dihadapan awak media Direktur Perhutani Wahyu Kuncono mengatakan bahwa Perhutani sedang mengembangkan budidaya tanaman gamal untuk bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan sebagai pengganti batubara.
Kami juga ingin memastikan rencana program pemerintah yang ditugaskan oleh Perhutani dalam penyiapan bahan baku terbarukan dari fosil ke bahan baku ramah lingkungan. kita coba cocokkan apakah kalorinya untuk bahan baku terbarukan ini cocok. ternyata untuk bahan baku yang berkesimbungan tanaman gamal ini sangat cocok, di Mantingan bisa tumbuh dengan baik.” ungkap dia.
Hhari ini kami pastikan dan coba identifikasi dilapangan bahwa gamal sebagai pengganti bahan baku ramah lingkungan itu sudah siap sebagai penyuplai pengganti bahan batubara di PLTU kabupaten Rembang, mulai dari kesiapan tanah tempat pembangunan pabrik Biomassa yang akan kita bangun di kabupaten Rembang” Terang Wahyu Kuncono.
Untuk Pembangunan pabrik akan kita awali pada tahun 2022. “Lanjut Kuncono, kami juga pastikan bahwa pabrik Biomassa akan berdiri awal tahun ini dan akhir tahun harus sudah bisa beroperasi. kita juga kaji apakah nantinya pabrik ini kita dekatkan dengan bahan bakunya ataupun kita dirikan di dekat PLTU yang berada di wilayah kecamatan Sluke. kira-kir mana yang lebih menguntungkan, “Jelas dia.
Sampai akhir tahun 2021 luas tanaman gamal yang sudah ditanam ada 27 ribu. masa daur tanaman gamal 3 tahun. sejalan dengan kesiapan tanaman gamal sebagai bahan baku terbarukan ,kami optimis untuk kedepanya akan semakin berkembang, mengingat bahwa bahan baku gamal ini sangat berkesinambungan. Jadi usai dipanen akan ada trubusannya lagi dan akan kita hitung per hektarnya usai di panen apakah lebih banyak trubusan atau lebih banyak tanam baru.
“Kami juga sedang mengembangkan Agroforestry Tebu Mandiri” (ATM) itu juga salah satu program pemerintah yang harus disiapkan oleh Perhutani dalam penyediaan bahan baku tebu untuk pabrik gula. tahun 2022 kami akan menambah lagi keluasan tanaman tebu seluas 5500 hektar. karena saat ini pabrik gula sedang kekurangan bahan bakunya.”tuturnya.
Kita sudah menanam tebu di ivisi Regional Jawa Timur tepatnya di Jombang dan Ngawi kita sudah menanam 600 hektar. kita ingin produktifitas lahan yang kita kelola ini meningkat untuk pendapatan perusahaan dan juga ikut mengembangkan program pemrintah sesui dengan slogan sebagai BUMN untuk negeri. (Lilis)
0 komentar:
Posting Komentar