Kamis, 07 April 2022

Nguri budaya Jawi lewat Tari Raih Segudang Prestasi

Blora - Dengan Filosofi "Nguri-uri budaya Jawi kanthi tekaning pati"dalam arti kita melestarikan budaya harus sampai ajal kita menjemput, bahwa seni tidak akan ada habisnya. Membuat Negro Plangton pemuda asal kelurahan bangkle, kecamatan Blora kota, Jawa tengah, dan Kecintaannya terhadap dunia tari berhasil meraih segudang prestasi.

Mulai Putera Puteri Tari Indonesia 2021, juara 1 Dance Cardinal Artcultur, juara 1 tari kerakyatan, juara 2 FLS2N tari kreasi, koreografer Barong Blora terbaik, penyaji seni tater terbaik Se-DIY, Jateng dan Jatim.

Bagi Negro, Menari memang bukan hal baru bagi anak ke 4 dari 5 bersaudara ini. Sejak masih dibangku sekolah dasar sudah berkecimpung di dunia tari. Bahkan saat ini sudah menguasai semua tarian seluruh nusantara. Beberapa diantaranya Tari Barongan Blora, Ganongan, Reog Ponorogo, ledek, tari kreasi tradisional, modern dan lainnya.

Selain itu, dia mengaku, sudah berkeliling seluruh pulau jawa untuk tampil menari. Pernah juga nyambut mentri perdagangan, Jambore Daerah. Lomba antar provinsi dan lainnya.

“Prinsipnya, bukanlah ambisi. Tapi saya merupakan generasi muda yang harus bisa mengejar mimpi. Apalagi ini salah satu passion saya banget di bidang seni tari khususnya,” ungkapnya, saat dihubungi awak media melalui WhatsApp, kamis (07/04).

Putra dari pasangan Sucahyo Panili dan Sugiyarti ini juga bermimpi, agar terus bisa membanggakan Kabupaten Blora dengan prestasi yang membanggakan di kancah nasional maupun internasional. Bahkan dia sudah mengantongi 35 piagam penghargaan tari baik tingkat kabupaten hingga tingkat nasional.

"Ayah dan ibu selalu mendukung apa yang saya lakukan untuk membuat dunia kesenian Indonesia maju dan jaya. Saya juga menari secara mandiri, bayar sendiri dan ragat sendiri,” ungkapnya.

Ia, yang juga Lulusan SMA negeri 2 Blora, tidak tahu seperti apa kesenian tari kedepannya. Namun yang pasti, sudah ada rasa cinta akan seni budaya Indonesia sekarang dan selamanya.

"Sebagai orang Jawa, saya, bangga memiliki adat dan budaya yang tiada duanya. sampai sekarang saya tidak terbayang ke depannya seperti apa. Namun, hingga saat ini saya berusaha membangun impian yang tentunya baik untuk para penari sehingga suatu hari, dunia tari itu memiliki masa depan yang baik seperti profesi lainnya,” tambahnya.

"Ayo, generasi milenial supaya jangan pernah melupakan seni dan budaya karena Indonesia tanpa seni dan budaya bagai sayur tanpa garam, dan bahwa sekali lagi seni tak ada habisnya," imbuhnya. (LLS)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Latest

Sate Blora Juga Disuguhkan di 'Mangkunegaran Makan-Makan' Solo

  𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Kuliner khas Blora, utamanya sate ayam dan kambing ikut tampil di  “Mangkunegaran Makan-Makan”,  yang digelar sel...

Total Pageviews

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

Health

SELANJUTNYA »

Lensanow hanyalah rangkaian teks tersusun dengan huruf masakini, hingga jadi terbaik penyusun huruf sedunia.